Masa lalu adalah pedoman untuk menapaki
masa depan dan masa sekarang adalah suatu kenyatan,namun di masa mendatang
adalah suatu impian yang masih menerawang jauh untuk diraih,untuk digapai,dan
akan merupakan suatu pintu kebahagiaan,bila kuncinya telah ada pegang. Karena
kunci itu tidak sembarangan,pintu itu dalam khayalan selalu ada, namun dalam
tindakan nyata orang kadang-kadang sulit mendapatkannya.
Masa depan akan sangat berarti,bila
kita mau membuka diri terhadap masa lalu.Berhenti,tenang,renungkan,dan reff
kembali. Pertobatan merupakan panggilan dan tantangan untuk bertumbuh.Bila kita
merasa terjadi sesuatu di luar dugaan kita,kita akan merasa panic,perubahan
terjadi tanpa mawas diri.Tantangan jaman ini adalah kemajuan yang menggoda
untuk mengacuh kepadanya,tetapi kita harus menaruh harapan pada yang Maha
Kuasa. Artinya Mesyi keluar dari hati yang terdalam,bukan dari luar yang secara
paksaan,tetapi kerelaan dari hati.
1.@.Mengapa
kita perlu bertobat?
Karena Allah mau kita menjadi bagian
dari diri-Nya,dank arena kita diciptakan dengan cinta dan menurut citra-Nya
untuk bahagia. Allah-lah yang memulai pertobatan itu sendiri (Kej:6:6) terus
bertumbuh dalam cinta,sukacita yang besar,dalam pembaharuan itu tidak
proporsional;pencarian itu sungguh keluar dari hati Allah.
2.b.Tobat dalam hidup dan karya
kita.
Sebagai religius hidup kita
sendiri berarti,tanda kerajaan Allah itu hadir ditengah dunia.Luk.3:1-14
- Berdoalah
sesuai yang dituntut dari padamu.
*Orangtua dan keluarga
bangga karena anaknya berada di seminari(karena doa).
*Permintaan doa kepada
kita adalah jalur yang tepat.
- Jika ingin hidup benar jadilah kitab suci
sahabatmu atau sabda pelita hidupmu. Hidup ini adalah panggilan bukan jasa kita .
- Jika memilih Allah ,ikatkanlah dirimu dengan
Allah.Allahsebagai pribadi bukan sebagai konsep;Allah yang pribadi ,yang agung
dan yang kekal.
Berbahagialah jiwa yang beristirahat dalam pangkuan
Allah,tanpa menikmati masa depan.
Tobat: Memikirkan dan berusaha untuk kemajuan tiap hari.
Karena satu hal yang penting: Jalani hidup dengan pendalaman diri karena demi
Allah dan kerajaanya.Demi Allah bukan karya-karya Allah.
Bila Engkau memberi dari hartamu ,
tidaklah banyak pemberian itu apabila Engkau memberi dari dirimu,itulah
pemberian yang penuh arti. (Khalil Gibran)
KARYA:
ANTONIUS YULIFAN
KELAS:
X